Drakula Gembel

Di Inggris Utara, ada Underground Cafe yang khusus hanya untuk dracula. Di sana tersedia semua jenis darah dalam botol-botol minuman yang terdiri dari berbagai darah segala kalangan manusia.

Dracula dari Rusia masuk.

“Mau minum, Tuan?” tanya pelayan.

“Ya, beri saya sebotol darah bangsawan abad 17″

“Wah harganya seribu pounds, Tuan”

“No problem, saya punya Credit Card”

Begitu darah bangsawan diberikan, dia mengeluarkan Credit Card dari kantongnya dan meletakkannya di meja, lalu minum dengan santai.

Dracula dari Jepang masuk.

“Mau minum, Tuan?” tanya pelayan.

“Saya minta darah segar dari seorang perawan”

“Tiga ratus pounds, Tuan”

“No probrem, saya punya banyak uang”

Begitu darah segar diberikan, dia mengeluarkan uang kertas dari kantongnya dan meletakkannya di meja, lalu minum dengan santai.

Dracula dari Indonesia masuk.

“Mau minum, Tuan?” tanya pelayan.

“Mmmmmm saya minta segelas air hangat saja”

“Oh itu gratis, Tuan. Tapi dracula tidak minum air, Tuan”

“No problem, saya punya yang instant”

Begitu air hangat diberikan, dia mengeluarkan pembalut wanita bekas dari kantongnya dan mencelupkannya ke air hangat, lalu minum dengan santai…

Sumber :

http://www.malau.net

Kerinduan Abadi dan Cinta

KERINDUAN ABADI

Mencoba lepaskan beban
Kutulis sebait lagu tentang kerinduan
Terpendam dibatas jarak yang memisahkan
Jujur ingin aku bertemu

Mencoba lukiskan bayang
Selintas wajah laki-laki yang kurindukan
Di awan kugoreskan imaji dan bisikkan
Tetap setia padaku

Betapa berarti
Sesaat pertemuan kita
Obati rindu sekian waktu lamanya
Hanya hati
Setia pada cinta dijiwa
Kan membawa ini jadi selamanya


CINTA

Meski sejenak bertemu, aku bahagia bisa kembali melihatmu
Di batas-batas kerinduan dan kehampaan tak terasa airmata menetes di pipiku

Hati yang mati suri, tiba-tiba terjaga dan berkata bahwa sesungguhnya rasa masih ada
Baru kumengerti bahwa rasa tak pernah pergi dan sepertinya takkan terganti

Sekeras apapun kumencoba, selemah apapun daya tuk mengingatnya
Hati miliki pilihannya sendiri yang tak bisa diatur oleh akal

Kukira aku sudah berhenti berharap di sekian waktu yang lalu
Kukira aku tak punya lagi hasrat untuk bertemu
Kukira aku takkan lagi melihatmu seindah seperti dulu
Hingga kemarin aku tahu bahwa segalanya tak ada yang berubah
Hanya setumpuk perkiraanku saja yang salah


Sumber :
http://www.anggrekbiru.com

Hachiko, Kisah Anjing Setia Sampai Mati


Film "Hachiko: A Dog’s Story" bercerita tentang seekor anjing yang sangat setia pada tuannya, melebihi batas kesetiaan anjing pada rata-rata.

Cerita ini bermula ketika Profesor Parker Wilson (Richard Gere) menemukan seekor anjing kecil di Stasiun Kereta Api Bedridge, Wonsocked, Amerika Serikat, tempat ia biasa pergi bekerja dan pulang dari kerja. Anjing berjenis akita itu kemudian diajaknya pulang ke rumah dan diberi nama Hachiko.

Parker dan istrinya Cate (Joan Allen) merawat anjing itu hingga Hachiko bertumbuh besar dan tiada tiada hari yang dilewatkan Parker tanpa bermain dengan Hachiko.

Suatu hari, ketika Hachiko sudah beranjak dewasa, tanpa disangka ia mengikuti Parker ke stasiun saat Parker berangkat kerja. Parker terpaksa keluar dari kereta untuk memulangkan Hachico ke rumah.

Namun, ternyata Hachico menjemputnya di stasiun pada pukul 17.00. Sejak saat itu Parker membiarkan Hachico mengantar-jemputnya di stasiun.

Para pemilik kios, pedagang, dan pejalan kaki, serta "commuter" (orang yang bekerja secara "nglaju") tercengang-cengang dengan kelakuan Hachiko yang tidak seperti anjing pada umumnya.

Semua orang orang di sekitar Stasiun Bedridge menyayangi Hachiko dan selalu menyapa anjing itu layaknya sebagai manusia.

Sampai pada satu hari, Hachiko tak menemukan kedatangan tuannya di stasiun pada pukul 17.00.

Parker Wilson ternyata meninggal karena serangan jantung ketika ia tengah mengajar, sementara Hachiko sepertinya tak pernah mengerti perihal meninggalnya Parker.

Setelah kematian Parker, Cate menjual rumahnya dan meninggalkan Bedridge. Sementara Hachiko dipelihara oleh anak perempuan Parker, Andy Wilson (Sarah Roemer).

Berulang kali Hachiko kabur dari rumah Andy untuk pergi ke stasiun, berharap ia akan menemukan tuannya kembali.

Andy selalu menjemput Hachiko di stasiun hingga pada akhirnya Andy merelakan Hachiko pergi. Hachiko tinggal di stasiun dan pada pukul 17.00, ia akan duduk di bundaran di depan stasiun, menanti kedatangan tuannya.

Keunikan tingkah laku Hachiko itu menarik perhatian orang-orang di sekitar situ, bahkan tulisan mengenainya dimuat di koran-koran sehingga kisah anjing ini menjadi legenda. Sehingga orang-orang memberi makan Hachiko secara bergantian.

Kesetiaan Hachiko bertahan hingga tahun kesepuluh meninggalnya Parker. Sampai akhirnya pada musim dingin tahun ke sepuluh, Hachiko meninggal di bundaran stasiun pada tengah malam.

Pembuatan film ini diinspirasi dari kisah nyata seekor anjing bernama Hachiko yang hidup dalam rentang waktup tahun 1923-1935 di Jepang.

Kisah yang disajikan dalam Hachiko: A Dog’s Story persis sama dengan kisah aslinya. Di Jepang, sebuah monumen berupa patung untuk mengenang kesetiaan Hachiko didirikan di depan Stasiun Shibuya.

Seperti film tentang kesetiaan anjing lainnya, sebut saja "Lassie" (2005) dan "Marley and Me" (2009), film ini menyentuh sisi halus perasaan manusia. Bahkan bukan penggemar anjing pun yang menonton film ini bisa meneteskan air mata.

Kekurangan dalam film bergenre drama keluarga ini adalah banyaknya "scene" yang diulang dan adegan yang hampir mirip satu sama lain.

Singkatnya jalan cerita namun berdurasi 90 menit membuat film ini cenderung membosankan pada pertengahan cerita. Namun, emosi sedih penonton mulai meningkat ketika mendekati akhir cerita. Sutradara Lasse Hallstrom mengemas cerita ini dengan apik, dan alur yang cukup lambat.

Kerja keras tim pelatih anjing pemeran Hachiko tergolong sukses sebab anjing tersebut seolah bisa menunjukkan emosi dan ekspresinya yang memesona penonton.


Sumber :
Http://www. kompas.com

Aku Termotivasi karena......(Sebuah kumpulan Fragmen renungan yang tercecer dikehidupan)


Aku termotivasi karena uang....
Karena aku ingin dihargai dengan semua yang kumiliki.
Sudut pandang orang memaksaku untuk menjadi pemilik uang.
Padahal aku tahu bukan uang semata tujuanku.
Padahal aku tahu uang hanyalah sesaat.
Padahal aku tahu esensi hidup itu bukan uang.
Tapi karena tolak ukur adalah tolak ukur hedonisme, akupun larut di dalamnya.
Dan tentunya bercengkrama dalam sebuah kesatuan.
Karena itulah aku termotivasi, yah karena uang….

Aku termotivasi karena kekuasaan
Dengan kekuasaan aku bisa mengendalikan apapun di dunia
Bosan aku tertindas dan terjajah oleh ketidakadilan
Ingin juga mencicipi kekuasaan, meski harus kukorbankan banyak hal dalam hidup
Termasuk idealisme itu sendiri
Padahal aku tahu aku tidak bisa mengelola diri dengan baik
Padahal aku tahu aku hanya pandai bercakap-cakap
Padahal aku tahu kenyataannya aku menginginkannya karena ingin membalas ketertindasan itu
Karena itulah aku termotivasi, yah karena kekuasaan….

Aku termotivasi karena ingin menyenangkan orang tua
Orang tua bagiku adalah perpanjangan tangan Tuhan, buktinya ada surga di kaki ibuku
Padahal orang tuaku tidak menginginkan lebih dari yang kubuat
Padahal orang tuaku tidak mengharapkan aku menjadi pesohor
Padahal orang tuaku hanya meminta hari-hari akhirnya ditemani dengan cucu dan anak-anak mereka, seraya tersenyum melihat pencapaian anaknya
Padahal orang tuaku hanya ingin lebih banyak waktu untuk menemaninya….
Karena itulah aku termotivasi? Yah mungkin saja aku termotivasi karena orang tuaku….

Aku termotivasi karena Tuhan
Hasrat untuk mendermakan diri pada Tuhan membuat hidup kudedikasikan seratus persen untuk Tuhan, hingga tiada hari tanpa ibadah
Padahal Tuhanku ingin aku menjadi khalifah di dunia, tidak hanya mengisi egoku dengan ibadah pada-Nya saja
Padahal Tuhanku ingin aku menjadi pengemban misi agama-Nya, tidak hanya bergumul pada sesamanya dan hanya terbelenggu pada komunitas kecil saja
Padahal Tuhanku ingin aku menjadi penggenggam akhirat, tidak hanya mengurusi ibadah vertikal tetapi ibadah horizontal nyatanya juga dituntut juga kan?
Karena itu aku termotivasi? Hmm apakah benar motivasi karena Tuhan ini kujalankan dengan baik?

Aku termotivasi karena orang yang kukasihi
Mencoba membalas kebaikannya dengan sebuah prestasi
Padahal mereka tidak menuntut lebih, hanya saja mereka ingin bisa berbagi hidup denganku
Padahal mereka mungkin tidak terlalu peduli dengan semua yang kita lakukan, karena lingkup hidup mereka dilingkupi dengan target panjang mereka sendiri
Padahal mereka juga tidak berpikir kita akan menjadi apa ke depan karena mereka juga tidak ingin kita berubah
Jadi benarkan motivasiku ini? Mungkin saatnya aku terdiam sejenak….

Satu waktu aku merenung jauh, tentang motivasi. Semakin dijalani semakin jauh dari apa yang kita rancang. Dan akhirnya aku sadar, tidak semua bisa terlihat nyata. Selalu ada hal-hal yang kasat mata ternyata lebih digdaya memotivasi seseorang pada jalur yang benar. Aku dan kamu, mungkin bisa masuk ke jalur yang benar atau juga salah, hanya saja sentilan pikiran kita akan mengarahkan kita pada satu tujuan pencapaian ketika fokus digenggam. Bukan begitu sobat?

Sumber :
www.motivasihidup.com

Menyembunyikan Foto hasil Tag di Facebook

Hemm,, posting ini dilandasi oleh note yang saya buat di facebook saya yang lumayan ramai ketika membahas tentang banyaknya foto akhwat yang berkeliaran di facebook. Lalu banyaknya kehidupan pribadi para boz terlihat oleh pegawainya atau sebaliknya atau keresahan tentang privacy pribadi yang tidak pantas di ekspose.

Ditambah dengan diskusi dengan beberapa teman dan ternyata banyak yang belum tahu jika foto kita bisa kita atur sesuai dengan keinginan kita.. Hemm tentunya dari diskusi itu banyak yang bertanya bagaimana caranya bisa menyembunyikan foto hasil dari tag teman kita kepada publik??

Jika kita lihat gambar diatas, yang diberi kotak merah adalah foto hasil tag teman saya di facebook. Lalu foto yang diberi kotak biru adalah foto hasil upload saya pribadi… hemm.. So pada bagian ini, saya akan memberikan trik bagaimana menghilangkan foto yang diberi kotak merah dari publik di profil facebook kita.

1. Login ke account Facebook kita lalu arahkan scroll mouse kita ke settings hingga muncul pilihan menunya, seperti pada gambar dibawah ini. Lalu klik Account Setting.

2. Akan muncul halaman seperti dibawah ini. Pilih privacy lalu klik manage.

3. Kemudian akan tampil halaman seperti dibawah ini. Lalu klik Profil..

4. Lalu akan tampil menu seperti dibawah ini, pilih Photos Tagged of You klik pada bagian panah scroll ke bawah. Lalu klik Custom..

5. Lalu akan muncul halaman sebagai berikut: Pilih only me lalu klik Okay..

Selesai deh… Sebenarnya ada cara yang lebih singkat lagi, tetapi saya berikan cara ini agar anda mengetahui jalanya sehingga bisa mensetting yang lainya juga. Foto hasil tag teman anda tidak akan terlihat lagi di Profil Facebook anda oleh siapapun kecuali anda.

Oke semoga bermanfaat

Sumber : Agussupratna.com